header

header

Pages

Jumat, 23 Juli 2021

Marabunta Resto & Bar: Review Makan di Restoran Bergaya Kolonial

Marabunta Resto & Bar - Sudah berkali-kali melintasi gedung dengan dua patung semut merah besar di atasnya ini, tetapi selalu ragu untuk mendatanginya. Dari luar tampak glamor dan classy. Dalam hati berkata, 

"seperti apa ya dalamnya? seenak apa masakannya? mahal nggak ya?"

Untuk kaum berkantong kering, melihat pelatarannya saja pasti sudah langsung geleng-geleng kepala. Ada yang merasakan hal seperti ini?

Ya... begitulah kira-kira yang saya rasakan😂.

Dahulu, bangunan ini merupakan bekas gedung komedi Stadschouwburg, sebuah gedung pertunjukan bagi masyarakat Eropa pada masa kolonialisme. Sempat beberapa kali mengalami alih fungsi. Baru sejak awal 2021, gedung peninggalan kolonial ini akhirnya difungsikan kembali menjadi sebuah restoran mewah bernama Marabunta Resto & Bar.  Lokasinya berada di Kawasan Kota Lama, tepatnya di Jalan Cendrawasih No. 23, Kota Semarang. Jika dari arah Stasiun Tawang, ambil jalan ke arah Bundaran Bubakan. Kalian akan melihat restoran tersebut di sisi kiri jalan.


Sesampainya di drop off zone, kita bisa meninggalkan kendaraan dan menitipkannya kepada pihak parking valley. Kendaraan kita akan diparkirkan di luar wilayah resto karena tidak ada area parkir di sana. Turun dari kendaraan, langsung saja masuk ke dalam gedung dan menuju meja resepsionis untuk memesan tempat duduk. Sekiranya sudah ada tempat duduk yang kosong, kita akan dipersilakan oleh pramusaji menuju area utama restorannya. Saat masuki area dining.... sejauh mata memandang kalian dapat melihat interior dan furnitur mewah ala Eropa yang dapat membuat para pengunjung berdecak kagum. Sorot lampu kekuning-kuningan membuat suasana makin elegan.

Area dining terlihat luas dengan jumlah lebih dari 20 meja. Untuk pengunjung yang ingin mendapat suasana lebih intim saat makan bersama, terdapat area sofa di bagian utara gedung.  Dekat pintu masuk, terdapat meja bar besar dengan botol-botol sejenis campange ter-display di belakangnya. Di sisi seberangnya, terdapat area panggung dengan latar tirai berwarna biru dongker yang tampak seperti di film-film barat. Ah, nyaman betul tempat ini.

dining area

Bagaimana harganya?
Dominasi warna emas, cokelat, hitam, dan biru dongker membuat ruangan terasa 'mahal.' Lagi-lagi, saya pun mulai 'merinding.' Jangan-jangan harga hidangannya nggak masuk akal lagi. Minuman segelas Rp40 ribu? atau snack seharga Rp100 ribu?

"Ah sudahlah, pikirkan nanti saja. Sudah sampai sini apa boleh buat? Coba dulu, baru boleh menyesal hehe," pikirku.

Ketika membuka buku menu, saya heran. Ternyata harganya tidak semahal yang saya bayangkan. Untuk kelas restoran mewah, justru harganya terbilang standar. Harga main course mulai dari Rp45 ribuan sampai Rp 200 ribuan per porsi. Saya bilang standar karena saya menemukan resto dengan harga lebih mahal di kota-kota besar lainnya. Harga minumannya sama dengan kafe-kafe kelas menengah di Semarang. Range harga minuman biasa (nonalkohol) sekitar Rp20 ribu sampai Rp30 ribuan. Saya pikir bakal lebih mahal, ternyata tidak juga. Tapi jangan lupa ya, murah dan mahal itu relatif :)

Bagaimana masakannya?
Restoran ini tidak hanya menyajikan hidangan western, tetapi juga makanan tradisional Indonesia. Saya dan keluarga memesan kedua jenis hidangan tersebut, walaupun dominan masakan Indonesia. Kami memesan dua snack, dua main course, dan empat minuman untuk disantap empat orang. Ketika hidangan telah tersaji di meja kami, aromanya itu lho bikin ngiler abis!

Eits, tapi saya menyadari ada sesuatu yang unik dan menarik dalam sajiannya. Coba kalian lihat foto-foto dibawah ini.

Nachos

Chicken wings

Kalian tahu kan kalau nachos dan chicken wings adalah makanan western? Nah, uniknya resto ini, mereka memadukan bahan makanan yang 'Indonesia banget' dalam menu western. Nachos yang seharusnya pakai tortilla chips atau keripik jagung, mereka substitusi menjadi keripik ketela ungu. Bayangin deh, kripik tela ungu dicocol sama saos alpukat. Bingung ngga tuh? Tapi enak banget woy, seriusan. Manis asem gimana gitu. Yah... walaupun agak sedikit mlempem sih. Ada pula chicken wings pake taburan bawang goreng? Perpaduan ngaco nggak sih, tapi nyatanya nggak kalah enak. Gurih dan cruchy-nya nyantol dilidah deh. Jadi semacam ada akulturasi budaya dalam satu hidangan. Asik banget ya kan? Oiya, garnish-nya ngga pake parsley, tapi kemangi dong, hahaha😂.

Nasi Goreng Kambing

Mie Udang Marabunta

Untuk hidangan lainnya, kami pesan Nasi Goreng Kambing (Rp78 ribu) dan Mie Udang Marabunta (Rp 68 ribu). Nasi goreng harga segitu terhitung pricy sih, tapi kelezatannya nggak mengecewakan. Nasinya ngga lengket sama sekali dan paaaasss banget rasanya. Daging kambingnya itu lo... juicyyyy abis. Jangan lupa sendokinnya pake emping. Asli... pahit dan crunchy-nya bikin cita rasa tiap kunyahan makin berwarna. Makin lengkap dengan adanya telur mata sapi. Meler, euy!

Sedangkan Mie Udang Marabunta itu rasanya mirip sama mie aceh, cuma kuahnya lebih sedikit. Suapan pertama, kalian bakal ngerasain bumbu rempah yang nikmat. Ditambah perasan jeruk nipis yang bikin cita rasanya makin hidup dan segar dilidah. Udangnya, segar dan gede-gede. Oh iya, ada kerupuk udangnya juga, lho. Sayangnya, agak mlempem kerupuknya. Ya mungkin karena kena kuah kali ya. Kalau aku pribadi menilai porsinya termasuk besar. Rasa rempah yang kuat sebenarnya tidak terlalu familiar dilidahku, tapi that's okay. Mungkin karena lidah jawa lebih familiar sama rasa manis, pedas, dan bawang-bawangan ketimbang bumbu rempah yang kuat. Semua itu kembali lagi pada selera masing-masing 😁

Strawberry tea

Minumannya, kami memesan empat menu. Ada chocolate milkshake, hot peppermint tea (pitcher), strawberry tea, dan jus wortel. Rasanya menurut saya pribadi standar aja sih. Tapi.... penampilan minumannya aku suka, warnanya menarik dan garnish-nya cantik. Sayang sekali, saya cuma foto satu minuman saja. Kalau penasaran, coba dateng dan pesan sendiri ya...

Review?
Finally, kami pun kenyang. Harga keseluruhan menu pesanan kami sebesar Rp358 ribu, belum ditambah tax dan service. Total bill makan kami keseluruhan pun menjadi Rp 413.500. Aku kira bakal sampai Rp 800 ribu 😅. Secara tempatnya macam mewah begitu, mikirnya bakal macem-macem ya kan? Mungkin karena pesan main course-nya cuma dua menu, jadi lebih irit hehe. Overall, saya sekeluarga puas. Meskipun harganya tidak bisa disebut murah, tetapi sajian yang lezat dengan suasana yang cozy dan mewah membuat pengalaman makan di Marabunta Resto & Bar menjadi berkesan. harga sesuai dengan fasilitas dan kualitas.

Datang lagi: Yes or No?
Kalau ditanya bakal balik lagi atau engga, aku bakal jawab..... yes, of course! (tapi ga sering-sering juga sih hehe). Lain kali akan coba datang diwaktu restoran sedang ramai. Kebetulan review yang pertama ini saya dan keluarga datang siang hari, jadi tidak terlalu ramai. Kami pun mendapat pelayanan yang cepat dan memuaskan. Ingin coba suatu saat datang diwaktu sore-malam, apakah pelayanannya masih tetap oke atau perlu ditingkatkan kembali. Yah... hitung-hitung sambil menikmati penampilan live music juga hehe.

Recommended: Yes or No?
Tentunya saya akan merekomendasikan kalian untuk merasakan kenikmatan suasana dan kelezatan sajian di Marabunta Resto & Bar, pembaca. Yes, you have to try. Kapan lagi bisa merasakan makan enak dengan suasana ala Eropa di Kota Semarang? Udah gitu kalian juga bisa menikmati keindahan gedung bersejarah ini selama makan. Mantab ngga tuh?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar